Apa itu Cacar Air?
Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari saat timbulnya gejala sampai kulit yang melepuh telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, apabila anak kita terkena cacar air sebaiknya dengan mengisolasinya (dengan menjauhkan dari teman atau saudara). Apabila bintil bintil telah benar benar sembuh mengering, maka penderita tidak lagi menularkan penyakit.
Gejala yang di Derita Cacar Air
Nah, biasanya Gejala awal yang muncul apabila terkena cacar air (Varicella) ini umumnya lebih ringan pada anak kecil di bandingkan dengan orang dewasa. Gejala mulai muncul dalam waktu beberapa hari setelah terinfeksi. Tanda awal yang paling mudah di kenali adalah munculnya ruam merah pada kulit, biasanya di sertai dengan demam ringan, sakit kepala, rasa tidak enak badan, lemas.
Kemudian setelah lebih dari 24 jam ruam merah akan menjadi bintik-bintik merah yang di mulai dari badan kemudian menyebar ke wajah dan bagian tubuh lainnya. Lalu bintik tersebut akan berubah menjadi bintil yang menonjol berisi cairan yang terasa gatal, apabila bintil bintil ini di biarkan biasanya akan mengering dengan sendirinya setelah beberapa hari. Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan paracetamol(asetaminofen), hindari penggunaan aspirin(sebaiknya hubungi dokter terlebih dahulu apabila usia anak kita di bawah 1 tahun).
Sedangkan untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya diberikan bedak salisilat, di oleskan kalamin, antihistamin atau lotion lainnya yang mengandung mentol atau fenol.Yang penting di lakukan adalah menjaga agar jangan sampai luka ini terinfeksi bakteri, yaitu dengan selalu menjaga kebersihan. Memakaikan sarung tangan atau kaus kaki saat anak kita tidur juga efektif untuk mengurangi timbulnya luka pada bintil cacar karena garukan tangan, anak boleh di mandikan bila tidak ada demam.
Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan tangan anak kita, potong kuku anak apabila panjang agar tidak terjadil luka atau iritasi ketika tangan anak kita menggaruk bintil cacar, gunakan pakaian yang nyaman dan longgar(pakaian dengan bahan katun sangat tepat di gunakan saat anak kita terkena cacar air), usahakan pakaian tetap kering dan bersih.
Hindari makanan yang asin dan panas karena dapat membuat mulut dan tenggorokan menjadi sakit. Pastikan anak kita terhindar dari dehidrasi dengan memberinya asupan cairan yang cukup, mengkonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi sayuran yang berwarna hijau dan buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat di olah menjadi jus.
Cara Tepat Mengobati Cacar Air Pada Anak
Cacar air (Varicella) ini biasanya dapat sembuh tanpa masalah yang berarti. Tetapi pada beberapa kasus, yaitu umumnya pada orang dewasa atau anak-anak dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi ini bisa cukup parah atau bahkan berakibat fatal.
Komplikasi yang muncul bisa berupa radang paru-paru karena virus, peradangan jantung, peradangan hati, infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa), maupun infeksi otak (ensefalitis). Luka cacar air ini jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya di sebabkan oleh bakteri staphylococcus.
Cacar air atau Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak kita terkena cacar air secara berulang, biasanya saat mengalami panurunan daya tahan tubuh. Karena penyebabnya virus, maka penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Dan setelah itu biasanya anak kita akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi.
Adapun pemberian antivirus sampai saat ini masih terjadi perbedaan pendapat. Biasanya pemberian Antivirus hanya diberikan pada penderita cacar air dengan komplikasi yang berat. Cacar air pada bayi di bawah usia 1 bulan atau pada orang dewasa dengan akibat yang parah. Pada ibu hamil, maupun cacar air pada penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Pemberian antivirus ini biasanya di lakukan dalam jangka waktu 24 jam setelah ruam pertama kali muncul. Antivirus yang biasa di berikan yaitu asiklovir. Larutan “PK” sebanyak 1% yang di larutkan dalam air mandi biasanya juga di gunakan. Pemberian antibiotik hanya di berikan jika terjadi infeksi pada kulit oleh bakteri yang biasanya sangat jarang terjadi.
Pencegahan Cacar Air
Setelah masa penyembuhan, dapat di lanjutkan dengan perawatan bekas luka yang di timbulkan. Dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung Vitamin E. Pemberian lotion dan pelembab untuk menghilangkan bekas luka, konsumsi air mineral. Atau air kelapa untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat obatan. Konsumsi sayuran dan buah buahan yang banyak mengandung vitamin C agar tubuh bisa cepat sehat dan pulih seperti sedia kala.
Pencegahan untuk cacar air bisa di lakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita, pemberian imuniasi. Kejadian cacar air di Indonesia terbanyak terjadi pada anak yang telah bergaul dengan anak seusianya. Seperti pada saat awal sekolah dan penularan terbanyak terjadi pada saat usia sekolah. Maka imunisasi aktif sangat di anjurkan di berikan mulai usia masuk sekolah, yaitu 5 tahun.
Atas pertimbangan tertentu, imunisasi ini dapat di berikan setelah usia di atas 1 tahun. Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini di anjurkan bagi seseorang di atas usia 12 tahun yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh. Karena penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Demikianlah cara pengobatan dan perawatan yang tepat apabila anak kita terkena cacar air. Silahkan share apabila artikel ini bermanfaat.
Baca Juga : Penyebab dan Cara Mengobati Demam Pada Anak